Kamis, 26 Oktober 2017

Cara Membuat Aplikasi Android Tanpa Coding

Saking banyaknya aplikasi di Google Play Store, kamu pasti bingung mau install yang mana kan? Udah gitu dari semuanya kadang nggak ada yang sesuai dengan kemauan. Nyebelin, kan? Makanya, mending coba belajar cara membuat aplikasi Android sendiri!

1. Menggunakan Parallel Space

Kamu bisa dengan mudah membuat kloningan aplikasi yang kamu kehendaki tanpa harus pintar coding menggunakan Parallel Space. Uniknya, kamu bisa mengganti tampilan aplikasi hasil kloningan Parallel Space dengan mudah. Jadi tampak seperti aplikasi baru!

cara-membuat-aplikasi-android (2)

cara-membuat-aplikasi-android (1)

Biar kamu gak kebingung menggunakan Parallel Space untuk membuat aplikasi Android tanpa koding, kamu bisa baca tips dan trik seputar Parallel Space di sini:

2. Menggunakan iBuild App

Selain menggunakan aplikasi Parallel Space untuk menggandakan aplikasi Android, kamu bisa membuat aplikasi Android sendiri dengan mudah menggunakan iBuild App. Ini bukanlah software, melainkan sebuah website yang bisa kamu akses di iBuildApp.

cara-membuat-aplikasi-android (6)

 iBuild App menyediakan banyak template yang bisa kamu pilih untuk membuat aplikasi sendiri. Tinggal pilih template-nya, terus mulai deh mengisi data untuk membuat aplikasinya.

cara-membuat-aplikasi-android (4)

Tidak butuh kemampuan coding, kamu hanya tinggal isi saja setiap komponen dari template aplikasi yang tersedia. Layout, tombol akses, bahkan halaman aplikasi dan segala yang kamu butuhkan sudah disediakan oleh iBuild App.

3. MIT App Inventor

Tidak harus kuliah di MIT untuk bisa belajar bagaimana cara membuat aplikasi Android sehebat ilmuwan MIT. Pasalnya MIT mengembangkan sebuah situs yang disebut MIT App Inventor. Website ini menyediakan template layout yang akan memudahkan kamu dalam membuat aplikasi Android.
cara-membuat-aplikasi-android (3)

Tinggal klik Create an App, lalu mulai deh membuat proyek aplikasinya. Setelah itu kamu tinggal drag and drop semua komponen aplikasi yang kamu butuhkan. Meski tidak perlu kemampuan coding, setidaknya kamu harus paham apa yang kamu simpan di template yang tersedia.

cara-membuat-aplikasi-android (5)

Gimana, tertarik untuk coba cara membuat aplikasi Android dengan MIT App Inventor? Sekalian kamu belajar untuk menjadi developer aplikasi profesional.

Mudah kan? Meski tidak memiliki kemampuan coding, kamu tidak perlu repot lagi untuk bagaimana cara membuat aplikasi Android yang akan digunakan sendiri. Jika memang dirasa keren, kamu bisa loh menyebarkan aplikasi Android buatanmu ke orang lain atau bahkan di Google Play Store.

sumber : https://jalantikus.com/tips/cara-membuat-aplikasi-android-dengan-mudah/

Kamis, 12 Oktober 2017

Omniprocessor, Sulap Kotoran jadi Air Minum


Hasil gambar untuk mesin the omniprocessor

Terdengar suara tepuk tangan ketika Bill Gates meminum segelas air dari keran di pabrik OmniProcessor. "Rasanya sama seperti air mineral dari kemasan botol," kata Gates, yang didampingi oleh Peter Janicki, pendiri dan pemimpin pabrik yang berlokasi di kawasan Sedro-Woolley di Washington, Amerika Serikat.

Air yang diminum Gates, pendiri Microsoft, berasal dari tinja manusia. Senin pekan lalu, dia mengunggah video minum air itu dalam blog pribadinya, Gatesnotes.com. Sebelum menjadi air layak minum, limbah hasil buang hajat itu diolah terlebih dulu dalam OmniProcessor. Rangkaian mesin seperti pembangkit listrik inilah yang menyulap tinja menjadi air jernih hanya dalam lima menit. Setelah mempelajari rekayasa di balik itu, Gates mengatakan, "Saya akan dengan senang hati meminumnya setiap hari, dan ini aman."
Hasil gambar untuk mesin the omniprocessor

OmniProcessor dirancang dan dibangun oleh Janicki Bioenergy, perusahaan rekayasa teknologi yang bermarkas di Seattle, Amerika Serikat. Mesin canggih seharga US$ 1,5 juta ini berfungsi membakar dan menyaring kotoran manusia untuk menghasilkan listrik dan air. Mesin beroperasi pada suhu 1.000 derajat Celsius-standar emisi yang ditetapkan pemerintah Amerika-guna menghasilkan air yang steril dan tidak berbau.

Pendiri Janicki Bioenergy, Peter Janicki, mengatakan OmniProcessor adalah gabungan antara pembangkit listrik bertenaga uap, insinerator, dan sistem penyaringan air. Tiap sistem menghidupi sistem lainnya. "Prinsip kerjanya sesuai dengan hukum termodinamika," kata Janicki, seperti dikutip dari Wired.com.

Mesin uap menghasilkan panas untuk insinerator yang menerima limbah mentah dan mengeringkannya. Limbah kemudian direbus untuk memisahkan air dari padatan. Insinerator kemudian membakar limbah padatan, menghasilkan uap dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi, yang membantu menghidupkan mesin uap. Melalui generator, tenaga dari mesin uap diubah menjadi listrik. Proses itu terus berulang.

Pada saat yang sama, uap air yang dihasilkan oleh mesin pengering dialirkan melalui saluran yang dilengkapi dengan sistem penyaring. Filter kasar hingga membran halus berukuran setengah mikron yang menyerupai kain goretex akan menahan partikel kotoran. 

Hasil gambar untuk mesin the omniprocessor

Purwarupa OmniProcessor di Washington telah beroperasi sangat baik. Kini, Janicki Bioenergy sedang menyiapkan mesin generasi lanjutan yang mampu mengolah kotoran dari 100 ribu orang. Limbah akan dijadikan bahan baku untuk memproduksi hingga 86 ribu liter air bersih layak minum per hari serta 250 kilowatt listrik. Mesin terbaru itu akan diuji coba di Dakar, Senegal, akhir tahun ini.

Gates memang dikenal aktif berkampanye tentang isu kesehatan dan kemanusiaan. Ia mendanai proyek inovatif ini melalui Gates Foundation, yayasan filantropi yang didirikannya bersama sang istri, Melinda Gates. Pendiri Microsoft ini telah lama berkomitmen membagikan air bersih kepada 700 juta penduduk miskin yang kesulitan mengakses air bersih. "Dengan alat ini, mereka dapat hidup secara sehat dan menjalani kualitas hidup yang lebih baik," ujarnya.

Menurut Gates, sekitar 40 persen populasi dunia atau 2,5 miliar penduduk perkotaan tidak memiliki akses terhadap sanitasi yang memadai. Mereka masih buang air besar di tempat terbuka. Kondisi ini memicu pelbagai masalah kesehatan, seperti penyakit diare yang menjadi penyebab utama kedua atas kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun.

Risiko serupa juga mengancam 2,1 miliar penduduk yang menghuni permukiman padat. Tempat tinggal mereka telah dilengkapi jamban, tapi tanpa sistem pengolahan limbah yang aman dan memadai. Kotoran dari jamban akan langsung terbuang ke lokasi dekat sungai, laut, atau fasilitas umum lain. "Tinja justru bisa mencemari sumber dan pasokan air," kata Gates dalam laman Huffingtonpost, Rabu, 7 Januari 2015.

Sekitar 1,5 juta anak meninggal setiap tahun karena mengkonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi kotoran. Di negara-negara berkembang, separuh dari semua pasien di rumah sakit berkaitan dengan masalah air dan sanitasi. Bahkan di India, buruknya praktek sanitasi menyebabkan kerugian ekonomi US$ 54 miliar per tahun atau 6,4 persen dari PDB.

Gates menyadari toilet "Barat" bukanlah jawaban atas persoalan pelik ini. Toilet modern memerlukan infrastruktur saluran pembuangan yang rumit dan tentunya mahal bagi penduduk negara miskin. Biaya perawatannya juga tidak murah. Itu sebabnya, Gates mengandalkan solusi dari proyek-proyek inovatif seperti yang dilakukan OmniProcessor.

Gates sangat yakin bahwa OmniProcessor bakal membawa banyak perubahan. Mesin canggih ini tidak hanya mencegah kotoran manusia mencemari sumber air, tapi juga mengubah limbah menjadi komoditas yang berharga di pasar. "Ini adalah contoh pepatah lama, 'sampah bagi satu orang adalah harta bagi orang lain'," kata dia. 
sumber : https://koran.tempo.co/konten/2015/01/13/361961/Menyulap-Kotoran-Jadi-Air-Minum

Rabu, 04 Oktober 2017

Firefox Quantum, Versi Terbaru Mozilla yang Super Cepat

Pamor Mozilla Firefox emang udah turun banget ya sekarang, keganti sama Google Chrome. Eh tapi jangan salah, browser baru Mozilla yang bakal dinamain Firefox Quantum bisa bikin kamu selingkuh dari Chrome!

Firefox Quantum ini diklaim Mozilla jadi browser yang dua kali lebih cepet dari Firefox versi sebelumnya. Kecepatan itu dihasilin dari berhasilnya Mozilla ngebenerin sekitar 468 bug yang bikin lemot browser mereka sebelumnya.
Firefox Quantum ini juga katanya lebih ringan kalo dipake buat buka banyak tab. Gak nanggung-nanggung, mereka klaim kalo buka banyak tab di Firefox Quantum bisa lebih cepat dari buka tab banyak di Chrome. Udah gitu, katanya Firefox Quantum makan RAM 30% lebih dikit dari versi sebelumnya.
Rahasia kehebatan Firefox Quantum ini ada di mesin CSS nya, Quantum CSS, yang menurut Mozilla keinspirasi sama Chrome dan Safari. Mesin baru ini yang ngebikin Firefox Quantum lebih cepet dan makan lebih sedikit RAM.
Dengan nama baru, engine baru, dan tampilan baru, tentu perubahan di Firefox Quantum bukanlah perubahan yang sepele. Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Firefox Quantum:

2x Lebih Kencang

Sebelumnya Firefox mayoritas berjalan hanya di satu CPU core, tetapi Firefox Quantum memanfaatkan multi-core CPU yang sudah lumrah dimiliki oleh PC / mobile saat ini untuk berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini membuat Firefox Quantum memiliki CSS engine yang sangat kencang, karena proses dijalankan di beberapa CPU core. Dibandingkan dengan versi Firefox tahun lalu, Firefox Quantum ini 2x lebih kencang saat diuji menggunakan Speedometer 2.0 benchmark.

30% Lebih Hemat RAM dari Chrome

Tab di Firefox Quantum juga dirombak hingga jadi lebih cerdas dalam menentukan prioritas tab yang aktif, hasilnya Mozilla mengklaim bahwa Firefox Quantum ini 30% lebih hemat penggunaan RAM dibandingkan dengan browser Chrome.

Tampilan Baru yang “Cerdas”

Di Firefox Quantum, Firefox menggunakan tampilan berbasis Project Photon. Dengan desain baru ini kamu bisa lebih fokus, serta sudah mendukung layar High DPI. Tampilan ini juga lebih modern dan terkesan lebih flat dan minimalis, sebuah gaya desain yang tengah digandrungi saat ini.
Tetapi kelebihan utama dari tampilan Firefox Quantum berbasis Project Photon ini adalah “kecerdasannya” dalam mendeteksi perangkat. Jika kamu menggunakan perangkat touch screen, maka ukuran menu otomatis berubah dan menyesuaikan, tergantung dari kamu menggunakan mouse ataukah touch.

Built-in Pocket

Masih ingat dengan layanan Pocket yang diakuisisi Mozilla beberapa waktu lalu? Dengan Pocket kamu bisa menyimpan artikel untuk dibaca di kemudian waktu. Di Firefox Quantum, Pocket terintegrasi dengan lebih erat. Saat kamu buka tab baru, halaman yang sedang trending di Pocket bakal langsung tampil.


sumber : http://www.sotazone.net/2017/09/firefox-quantum-2x-lebih-cepat-dan-hemat-ram.html